Pada saat mengembangkan soal-soal uji kompetensi dalam bentuk pilihan ganda uji kompetensi kepala sekolah dan pengawas perumus menghada...
Pada saat mengembangkan soal-soal uji kompetensi dalam bentuk pilihan ganda uji kompetensi kepala sekolah dan pengawas perumus menghadapi dua masalah utama yaitu bagaimana kecakapan berpikir didisain dalam struktur soal dan bagaimana terintegrasi dalam soal. Struktur soal menggunakan model Taxonomi Bloom, di sini penyusun menghadap kesulitan dalam menentukan level kecakapan berpikir. Kesulitan bertambah dengan menerapkan kecakapan berpikir level berkreasi dalam soal.
Untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanakan UK silakan perhatikan Video Tutorial UKG
Model soal dapat dibandingkan Model soal Pedagogik untuk uji sertifikasi (209).
Meningkatan Pemahaman Kecakapan Berpikir
Kita mengetahui bahwa Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 sebagai Revisi Taksonomi Bloom. Perbedaan dari konsep sebelumnya adalah pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dilihat dari sisi jumlah tidak berubah dari sebelumnya. Namun, Lorin memasukan kategori baru yaitu yang berkreasi (creating)belumnya tidak ada 1). Pada konsep baru semua keterampilan dinyatakan dalam kata kerja yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganilis, mengevaluasi, dan berkreasi.
Kesepakatan perumus adalah soal untuk uji kompetensi kelompok kepala sekolah dan pengawas tidak menggunakan soal untuk menguji keterampilan mengingat. Dengan begitu kisi-kisi hanya memuat lima level berpikir.
Berkreasi
Bagaimana tanda bahwa Anda telah berkreasi. Uraian pada 2) , Anda termasuk dalam kelompok yang berkreasi jika telah mendapatkan hal-hal di bawah ini.
Menemukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya
Menemukan sesuatu yang ada di tempat lain yang belum anda sadari sebagai dasar pembaharuan.
Menciptakan sebuah proses baru untuk melakukan sesuatu
Mengulang kembali proses yang telah ada atau menghasilkan produk lama ke pasar yang baru atau berbeda
Mengembangkan cara baru dalam memandang sesuatu atau menyuntikan ide baru ke dalam eksistensi tertentu.
Mengubah cara orang lain melihat sesuatu
Untuk memperoleh gagasan seperti yang terurai di atas, menurut Stella Ottrell 3) , perlu malukan lima langkah berpikir kreatif, yaitu:
Tundalah keinginan untuk menlai ketika Anda mencari ide-ide
Galilah ide sebanyak mungkin
Bualah daftar ide yang telah Anda dapat dengan mencatatnya.
Lanjutkan dengan menguraikan ide atau memperbaiki ide-ide
Biarkan pikiran bawah sadar Anda untuk menghasilkan ide-ide dengan menginkubasinya atau menyimpan ide baru Anda dalam pengeraman yang memungkinkan ide terus tumbuh.
Dari mana Anda peroleh ide-ide itu? Menurut Yodia Antariksa, ada empat pilar keterampilan berpikir kreatif, inovatif, seperti yang dinyatakannya dalam 4) , yaitu:
Elemen 1 : Asosiasi . Keterampilan berasosiasi adalah sejenis kemampuan untuk menghubungkan sejumlah perspektif dari beragam disiplin yang berbeda guna membangun satu gagasan baru yang bersifat kreatif.
Elemen 2 : Bertanya. “Kecerdasan seseorang tidak diukur dari seberapa bagus ia memberikan jawaban, namun dari ketrampilan bertanya”.
Contoh keterampilan yang dikembangkan: Pertanyaan mana yang paling sesuai dengan pernyataan di atas?
Elemen 3 : Observing. Dari kemampuan untuk melakukan observasi inilah, sesungguhnya telah banyak ide kreatif dilahirkan.
lemen 4 : Experimenting. Kita mengenal kisah indah dari Thomas Alva Edison puluhan tahun silam : ia telah melakukan eksperimen sebanyak dua ribu kali sebelum akhirnya menemukan bohlam.
Setiap penyusun soal perlu mempertimbangkan setiap penyataan pikiran dari tiga dimensi, yaitu
Pertama: langkah atau proses berpikir.
Kedua: kompleksitas materi
Ketiga : Kebenaran isi.
Berikut enam level berpikir dalam ranah kognitif.
Level 6: Berkreasi
Berkreasi artinya berimajinasi atau mencipatakan ide, bentuk, disain, metode, menggunakan alat baru, pelayanan baru, atau mendapatkan hasil yang baru. Bisa juga menerapkan cara lama namun digunakan dalam lingkungan baru sehingga menghasilkan hal baru di tempat yang berbeda. Menerapkan ide lama dalam pekerjaan yang barbeda sehingga ada penyempurnaan gagasan sehingga tujuan, target menjadi berbeda daripada sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan singkat dapat diidentifikasi bahwa berkreasi dapat menggunakan kata kunci berikut:
Memilih cara baru
Mengkombinasikan….
Mengembangkan struktur baru….
Mendisain peraga baru..
Mendisaian cara baru…
Mengintegrasikan cara baru dengan yang telah ada…..
Menemukan hal baru…..
Mengubah komposisi dengan warna baru….. pakaian yang berbeda….
Mengorganisasikan ide lama dengan cara baru….
Menggantikan tim lama dengan tim baru….
Contoh pertanyaan:
Mengapa Anda perlu mengubah tujuan?
Mengapa Anda menetapkan target yang lebih tinggi?
Alternatif pikiran manakah yang paling mungkin yang dapat Anda pilih?
Pikiran mana yang perlu Anda ubah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik?
Manakah cara yang paling Anda sukai?
Memilih cara baru…?,
Mengkombinasikan….
Mengembangkan struktur baru….?
Mendisain strategi baru..?
Mendisaian cara baru…?
Level 5: Evaluasi
Keterampilan berpikir pada level ini merefleksikan kemampuan menyajikan atau mempertahankan pendapat berdasarkan penilaian atau pengukuran informasi, validitas ide, atau kualitas kerja berdasarkan seperangkat kriteria. Mengevaluasi berarti mengukur atau menilai kekuatan, keunggulan, kelemahan; membandingkan dua atau beberapa hal sehingga diperoleh kesimpulan yang paling kuat, paling lemah, paling profektif dsb.
Model pertanyaan:
Apakah Anda setuju dengan tindakan? Argumentasi mana yang paling sesuai dengan pikiran Anda?
Setelah membaca pernyataan di atas, opini mana yang paling Anda pertimbangkan paling sesuai . . . ?
Jika Anda tidak setuju dengan pernyataan di atas, Alasan mana yang paling sesuai dengan kriteria yang seharusnya Anda terapkan?
Tindakan mana yang paling sesuai dengan asas pengembangan…..?
Jika anda menyutujui itu, Mengapa Anda memilihnya?
Setelah Anda membaca pernyataan di atas, menurut Anda rekomdasi mana yang paling tepat ….?
Untuk mendapatkan kesimpulan argumentasi tersebut kuat atau lemah, teknik evaluasi mana yang Anda pilih?
Dari beberapan itu mana yang Anda priritaskan, mangapa?
Berdasarkan pengetahuan yang Anda kuasai tentang penilaian…..penjelasan mana yang argumentasinya paling kuat?
Perhakan kesimpulan, informasi mana yang paling menunjang kesimpulan di atas?
Jika dua pernyataan itu dibandingkan, maka mana yang paling baik argumentasinya?
Level 4: Analysis
Pada level ini soal menguji kemampuan mengurai informasi ke dalam beberapa bagian, mengidentifikasi motif, dan penyebab; merumuskan kesimpulan, menyusun bukti-buktu yang mendukung kesimpulan. Kemampuan sitesis adalah lebih menekankan pada kemampuan untuk mengintegrasikan informasi yang tersebar, menghimpun berbagai penemuan sehingga dapat dirangkai menjadi kesimpulan atau alternatif solusi.
Dalam kecakapan berpikir analisis-sintesis menggunakan kata analisis, mengurai, membagi, menginspeksi, survey, membedakan, menyusun daftar, menggambarkan hubungan, merumuskan kesimpulan,dsb.
Contoh pertanyaan:
Bagian mana yang menurut Anda paling menentukan hasil….?
Bagimana hubungannya sehingga hal itu berpengaruh…?
Mengapa anda pikir bahwa tema itu menjadi faktor utama…?
Motif utama ada pada pernyatan mana?
Perhatikan pernyataan di atas, mana yang masuk dalam kategori…?
Skema mana yang paling sesuai dengan pernyataan di atas?
Perhatikan tabel, bagian mana yang paling penting untuk mendapat perhatian?
Bagaimana hubungan antara…….dengan ,,,,,,?
Dapatkan Anda dapat membedakan antara….dengan ,,,,?
Apakah antara….dengan …..menunjkan fungsi yang berbeda?
Level 3:
Aplikasi – pada level ini soal menguji kemampuan memecahkan masalah melalui penerapan ilmu pengetahuan, teori, pnsip, prosedur dengan menggunakan fakta, data, informasi, dan berbagai teknik dalam berbagai kondisi yang berbeda.
Kata kunci yang dalam keterampilan ini meliputi; menerapkan, membangun, memilih, menyusun, mengembangkan, mengorganisasikan, mengaplikasikan, mencoba…., merencanakan untuk …., menyeleksi, memecahkan,,,, membuat model, dan mengidentifikasi berdasarkan….
Contoh pertanyaan;
Contoh mana yang dapat Anda pilih……dari sejumlah alternatif berikut ?
Bagaimana anda memecahkan masalah ……..dengan menggunakan pengetahuan yang telah Anda peroleh?
Bagaimana mengintegrasikan …….agar lebih mudah dipahami?
Cara mana yang Anda gurnakan agar materi itu lebih mudah dipahami?
Bagaimana cara mengembangkan keterampilan …….agar rencana lebih mudah diterapkan. ?
Apa hasilnya jika anda menerapkan……… ?
Penggunaan teori mana yang menurut Anda paling efisien . . . ?
Elemen apa yang akan anda tambahkan untuk mendapat hasil terbaik?
Penggunaan informasi yang mana yan gpaling sesuai untuk menunjukkan bahwa tindakan itu perlu segera?
Pertanyaan seperti apa jika dalam interview . . . ?
Level 2: Memahami
Pada level ini soal menguji kecakapan berpikir sehingga seseorang dapat menjelaskan, membandingkan, membedakan, menterjemahkan, menafsirkan, mendeskripsikan, mengilustrasikan konsep atau ide.
Contoh pertanyaan:
Yang mana pengelompokkan …… yang paling tepat?
Apa beda antara ….dengan ……?
Penafsiran yang paling sesuai dari data itu?
Apa ciri pembeda yang palinga kontras antara….dengan ,,,,,?
Pernyatan yang paling sesuai dengan …. adalah…?
Apa masalah utama dalam pernyataan di atas?
Pernyataan mana yang paling mendukung pernyataan di atas?
Dapatkah anda menjelaskan apa yang sesungguhnya yang terjadi?
Dapatkan Anda pilih pernyatan mana sebenarnya yang sebaiknya Anda pilih?
Pertanyaan mana yang paling tepat untuk merumuskan masalah dalam pernyatan di atas …?
Bentuk ringkasan mana yang paling sesuai . . . ?
Level 1: Mengingat
Pada level ini menguji kemampuan untuk menyatakan ulang materi yang dipelajari sebelumnya, mengingat kembali definisi, fakta, pernyataan, atau konsep dasar dengan mengandalkan daya ingat.
Contoh pertanyaan:
Apakah …..?
Bagaimana prinsipnya
Berapa banyak syarat yang Anda ingat
Kapan itu dimulai…?
Berikut Contoh Soal C6
Uji kompetensi manajemen bagi kepala sekolah
untuk menguji kecakapan berpikir menentukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya sehingga pekerjaan itu menjadi model pembaharuan yang akan dilakukannya.
Bapak X memimpin sekolah di desa yang berjarak 7 kilometer dari ibu kota kecamatan. Tidak semua lulusan dari sekolahnya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagian besar lulusan mencari nafkah di kota-kota besar. Karena itu, Bapak X selalu berusaha mengarahkan guru di sekolahnya agar mengajar dengan penuh keihlasan untuk membekali siswanya dengan pengetahuan sama dengan murid di perkotaan. “Kita gunakan sumber belajar yang sama”, begitulah yang sering dia katakan.
Lain lagi dengan Ibu Y, ia menjadi kepala sekolah di pusat kota, berjarak 2 kilometer saja dari kantor gubernur. Di sekolahnya belajarlah anak-anak terpandai di kotanya. Harapan kepala sekolah dan guru-guru pada sekolah ini sangat tinggi. Dalam dua tahun terakhir mereka berjuang membantu siswanya agar dapat meraih juara matermatika dalam olimpiade tingkat nasional, namun prestasi yang sekolah dambakan belum dapat mereka raih.
Strategi pembaharuan yang paling penting yang dapat Saudara rekomendasikan kepada kedua kepala sekolah sesuai dengan prinsip pencapaian standar dalam mewujudkan cita-citanya ialah…..
A. menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang meliputi kegiatan pemenuhan delapan standar nasional pendidikan dengan berlandaskan pencapaian program pada tahun sebelumnya.
B. menentukan tujuan RKAS dengan indikator target pencapaian yang terukur, meenggunakan instrumen pengukuran, dan mengolah data yang terhimpun untuk memastikan proses belajar dan hasil belajar memenuhi target.
C. mengembangkan visi-misi sekolah yang dirumuskan bersama oleh seluruh pemangku kepentingan serta hasilnya disosialisasikan sehingga seluruh kegiatan pembaharuan yang sekolah laksanakan mengarah pada pencpaian visi-misi.
D. merencanakan dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi dan potensi dirinya sehingga dapat beradaptasi dengan tantangan kehidupan yang nyata pada lingkungannya.
Analsis soal:
Pengetahuan yang perlu seorang kepala sekolah adalah menguasai cara memenuhi standar yaitu menetapkan target pada tiap indikator pencapaian tujuan dan mengukur pencapaian target. Untuk mengukur pencapaian, kepala sekolah wajib memiliki instrumen dan menggunakan instrumen pengukuran. Daya analisis dua kasus yang sama-sama memiliki target yang berbeda menguji kecakapan berpikir untuk mengenali fakta, menganalisis kesamaan dan perbedaan, menarik kesimpulan, dan menerapkan konsep dalam pelaksanaan tugas. Kompleksitas berpikir yang ditunjukkan mendapat tantangan untuk memiliki jawaban yang paling sesuai dari kasus yang berbeda.
Uji kompetensi pedagogik untuk guru:
Model berpikir level 5, mempertimbangkan opini yang paling sesuai
Kasus:
Guru X guru mata pelajaran matematika. Hasil ulangan yang terakhir pada mata pelajarannya tidak mencapai target yang ia harapkan, hanya 50% siswa memenuhi KKM enam dengan nilai tertinggi 8 yang diperoleh Sumarni. Siswa pada kelompok bawah mendapatkan nilai sangat rendah yaitu rata-rata nilai tiga. Guru X kecewa karena ia telah berusaha keras mengajar dengan baik, menyediakan alat peraga, memberikan latihan soal berulang-ulang. Kasus hasil ulangan rendah bukan hanya terjadi kali ini. Karenanya, ia menyalurkan kekesalnya dengan menghabiskan satu jam pelajaran pada minggu berikutnya mengajarkan bagaimana belajar matematika.Ia memuji keberhasilan Sumarni. Sementara para siswa lain berpikir wajar saja Sumarni mendapatkan nilai setinggi karena ia anak pandai, anak pejabat di daerahnya, lagi pula apa yang kurang dari Sumarni orang kaya. Pada pertemuan itu, guru selanjutnya menerangkani materi yang belum siswa kuasai dan menilai hasil belajar, namun ia makin kecewa karena hasilnya tidak berbeda dari sebelumnya. Perlu kita ketahui bahwa Guru X tidak memperhatikan para siswa yang mendapat kesulitan itu duduk di baris belakang. Mereka tidak menyukai pelajaran matematika, mereka biasa ngobrol. Satu orang yang selalu duduk di belakang , Anto tidak dapat membaca tulisan guru X di papan tulis karena kemampuan matanya yang kurang. Sementara yang lain tidak terbantu belajar oleh orang tuanya karena para orang tua tidak menguasai matematika.
Jika Saudara menganalisis kasus Guru X dari sisi pedagogik, masalah utama apa yang menyebabkan banyak siswa tidak memahami matematika dan solusi apa yang sebaiknya guru X pilih?
Option A : Masalah guru X terlalu fokus pada cara mempersiapkan materi pelajaran, sementara memperhatikan fisik, motivasi, latar belakang ekonomi, bahkan kultur yang melatari kehidupan siswa kurang diperhatikannya. Jika saya guru X, selain menguasai materi pelajaran saya akan memperhatikan kondisi fisik siswa, tipe belajarnya, membangun motivasinya, memperhatikan kondisi ekonominya, latar belakang kebisaan orang tuanya, dan menggunakan pengetahuan tentang siswa untuk mengatur tempat duduk dalam kelas, mengembangkan kerja sama dalam kelas, meningkatkan semangat belajar sehingga saya akan menggunakan pengetahuan tentang siswa untuk membangun prestasi belajarnya.
Option B. Masalah guru X adalah kurang menguasai materi dan cara menyampaikan materi pelajaran sehingga tidak dapat membantu siswa kurang mampu meningkatkan penguasaan matematika. Jika saya guru X, seharusnya guru itu lebih memperhatikan siswa seperti Anto, memberikan latihan yang lebih banyak lagi, memberikan les matematika pada sore hari, memeriksa kecakapan setiap individu, meberikan PR yang disesuikan dengan kemampuan siswa.
Option C. Masalah guru X adalah kurang perhatian pengembangan motivasi belajar secara merata, kurang memahami potensi diri siswa, kurang memahami keadaan siswa, ia juga kurang dapat menggunakan pengetahuan tentang siswa untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Solusi yang dipilih adalah meningkatkan pengetahuan tentang fisik siswa, motivasi siswa belajar matematika, latar belakang budaya, kehidupan keluarga, dan kebiasaan hidupnya untuk membantu siswa meningkatkan prestasi dalam pelajaran matematika.
Analisis soal:
Prinsip pedagogik dalam kasus ini adalah guru yang ideal adalah yang dapat menggunakan pengetahuan tentang berbagai karakteristik siswa dalam menerapkan strategi pembelajaran sehingga pengetahuan yang guru miliki guru gunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan prinsip itu maka keseuaian pernyataan dengan opini adalah A, C, B.
Uji kompetensi penguasaan teori belajar:
Prinsip: Guru menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Model level berpikir analisis:
Kasus
Guru Y mengetahui bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan atau prilaku karena pengalaman. Oleh karena itu, belajar bukan hanya sekedar menyerap informasi melalui mendengarkan, tetapi bagaimana seseorang terlibat langsung dalam pengalaman merupakan prinsip yang penting. Berdasarkan prinsip tersebut guru Y belajar merupakan perubahan tingkah laku sehingga hasil belajar adalah sesuatu yang dapat diamati dengan indra manusia langsung yang tertuangkan dalam tingkah laku. Guru mendorong siswa melakukan aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap. Karena itu, ia berusaha memberikan menyampaikan materi pelajran baru selalu dalam konteksnya, mengamati fenomena lingkungan secara langsung sehingga membentuk pengalaman baru dalam keadaan yang sesungguhnya.
Pada kasus di atas guru Y menerapkan prinsip-prinsip teori belajar
A. behaviorisme karena belajar guru menerapkan prinsip adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman untuk mengembangkan interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus dibangun guru agar siswa memberikan respon adalah aktivitas siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan baru.
B. kognitivisme karena guru mengembangkan siswa mengembangkan pengetahuan melalui pengalaman melakukan eksperimen dengan obyek fisik dan ditunjang dengan interaksi dengan teman dalam kelas.
C. konstruktivisme karena guru mendorong siwa menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru, menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan masalah dengan cara mengembangkan ide-idenya
Kesesuaian jawaban : B, A, C
Referensi:
http://www.sekolahdasar.net/2011/03/teori-belajar-behavioristik-kognitif.html#ixzz21rpNpZ00
http://www.hilman.web.id/posting/kat/14/design.htm2) http://www. brainstorming.co.uk/tutorials/creativethinking.html,
http://www.palgrave.com/skills4study/studyskills/thinking/creative.asp
http://strategimanajemen.net/2009/12/21/4-pilar-creative-thinking-skills
Untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanakan UK silakan perhatikan Video Tutorial UKG
Model soal dapat dibandingkan Model soal Pedagogik untuk uji sertifikasi (209).
Meningkatan Pemahaman Kecakapan Berpikir
Kita mengetahui bahwa Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 sebagai Revisi Taksonomi Bloom. Perbedaan dari konsep sebelumnya adalah pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dilihat dari sisi jumlah tidak berubah dari sebelumnya. Namun, Lorin memasukan kategori baru yaitu yang berkreasi (creating)belumnya tidak ada 1). Pada konsep baru semua keterampilan dinyatakan dalam kata kerja yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganilis, mengevaluasi, dan berkreasi.
Kesepakatan perumus adalah soal untuk uji kompetensi kelompok kepala sekolah dan pengawas tidak menggunakan soal untuk menguji keterampilan mengingat. Dengan begitu kisi-kisi hanya memuat lima level berpikir.
Berkreasi
Bagaimana tanda bahwa Anda telah berkreasi. Uraian pada 2) , Anda termasuk dalam kelompok yang berkreasi jika telah mendapatkan hal-hal di bawah ini.
Menemukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya
Menemukan sesuatu yang ada di tempat lain yang belum anda sadari sebagai dasar pembaharuan.
Menciptakan sebuah proses baru untuk melakukan sesuatu
Mengulang kembali proses yang telah ada atau menghasilkan produk lama ke pasar yang baru atau berbeda
Mengembangkan cara baru dalam memandang sesuatu atau menyuntikan ide baru ke dalam eksistensi tertentu.
Mengubah cara orang lain melihat sesuatu
Untuk memperoleh gagasan seperti yang terurai di atas, menurut Stella Ottrell 3) , perlu malukan lima langkah berpikir kreatif, yaitu:
Tundalah keinginan untuk menlai ketika Anda mencari ide-ide
Galilah ide sebanyak mungkin
Bualah daftar ide yang telah Anda dapat dengan mencatatnya.
Lanjutkan dengan menguraikan ide atau memperbaiki ide-ide
Biarkan pikiran bawah sadar Anda untuk menghasilkan ide-ide dengan menginkubasinya atau menyimpan ide baru Anda dalam pengeraman yang memungkinkan ide terus tumbuh.
Dari mana Anda peroleh ide-ide itu? Menurut Yodia Antariksa, ada empat pilar keterampilan berpikir kreatif, inovatif, seperti yang dinyatakannya dalam 4) , yaitu:
Elemen 1 : Asosiasi . Keterampilan berasosiasi adalah sejenis kemampuan untuk menghubungkan sejumlah perspektif dari beragam disiplin yang berbeda guna membangun satu gagasan baru yang bersifat kreatif.
Elemen 2 : Bertanya. “Kecerdasan seseorang tidak diukur dari seberapa bagus ia memberikan jawaban, namun dari ketrampilan bertanya”.
Contoh keterampilan yang dikembangkan: Pertanyaan mana yang paling sesuai dengan pernyataan di atas?
Elemen 3 : Observing. Dari kemampuan untuk melakukan observasi inilah, sesungguhnya telah banyak ide kreatif dilahirkan.
lemen 4 : Experimenting. Kita mengenal kisah indah dari Thomas Alva Edison puluhan tahun silam : ia telah melakukan eksperimen sebanyak dua ribu kali sebelum akhirnya menemukan bohlam.
Setiap penyusun soal perlu mempertimbangkan setiap penyataan pikiran dari tiga dimensi, yaitu
Pertama: langkah atau proses berpikir.
Kedua: kompleksitas materi
Ketiga : Kebenaran isi.
Berikut enam level berpikir dalam ranah kognitif.
Level 6: Berkreasi
Berkreasi artinya berimajinasi atau mencipatakan ide, bentuk, disain, metode, menggunakan alat baru, pelayanan baru, atau mendapatkan hasil yang baru. Bisa juga menerapkan cara lama namun digunakan dalam lingkungan baru sehingga menghasilkan hal baru di tempat yang berbeda. Menerapkan ide lama dalam pekerjaan yang barbeda sehingga ada penyempurnaan gagasan sehingga tujuan, target menjadi berbeda daripada sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan singkat dapat diidentifikasi bahwa berkreasi dapat menggunakan kata kunci berikut:
Memilih cara baru
Mengkombinasikan….
Mengembangkan struktur baru….
Mendisain peraga baru..
Mendisaian cara baru…
Mengintegrasikan cara baru dengan yang telah ada…..
Menemukan hal baru…..
Mengubah komposisi dengan warna baru….. pakaian yang berbeda….
Mengorganisasikan ide lama dengan cara baru….
Menggantikan tim lama dengan tim baru….
Contoh pertanyaan:
Mengapa Anda perlu mengubah tujuan?
Mengapa Anda menetapkan target yang lebih tinggi?
Alternatif pikiran manakah yang paling mungkin yang dapat Anda pilih?
Pikiran mana yang perlu Anda ubah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik?
Manakah cara yang paling Anda sukai?
Memilih cara baru…?,
Mengkombinasikan….
Mengembangkan struktur baru….?
Mendisain strategi baru..?
Mendisaian cara baru…?
Level 5: Evaluasi
Keterampilan berpikir pada level ini merefleksikan kemampuan menyajikan atau mempertahankan pendapat berdasarkan penilaian atau pengukuran informasi, validitas ide, atau kualitas kerja berdasarkan seperangkat kriteria. Mengevaluasi berarti mengukur atau menilai kekuatan, keunggulan, kelemahan; membandingkan dua atau beberapa hal sehingga diperoleh kesimpulan yang paling kuat, paling lemah, paling profektif dsb.
Model pertanyaan:
Apakah Anda setuju dengan tindakan? Argumentasi mana yang paling sesuai dengan pikiran Anda?
Setelah membaca pernyataan di atas, opini mana yang paling Anda pertimbangkan paling sesuai . . . ?
Jika Anda tidak setuju dengan pernyataan di atas, Alasan mana yang paling sesuai dengan kriteria yang seharusnya Anda terapkan?
Tindakan mana yang paling sesuai dengan asas pengembangan…..?
Jika anda menyutujui itu, Mengapa Anda memilihnya?
Setelah Anda membaca pernyataan di atas, menurut Anda rekomdasi mana yang paling tepat ….?
Untuk mendapatkan kesimpulan argumentasi tersebut kuat atau lemah, teknik evaluasi mana yang Anda pilih?
Dari beberapan itu mana yang Anda priritaskan, mangapa?
Berdasarkan pengetahuan yang Anda kuasai tentang penilaian…..penjelasan mana yang argumentasinya paling kuat?
Perhakan kesimpulan, informasi mana yang paling menunjang kesimpulan di atas?
Jika dua pernyataan itu dibandingkan, maka mana yang paling baik argumentasinya?
Level 4: Analysis
Pada level ini soal menguji kemampuan mengurai informasi ke dalam beberapa bagian, mengidentifikasi motif, dan penyebab; merumuskan kesimpulan, menyusun bukti-buktu yang mendukung kesimpulan. Kemampuan sitesis adalah lebih menekankan pada kemampuan untuk mengintegrasikan informasi yang tersebar, menghimpun berbagai penemuan sehingga dapat dirangkai menjadi kesimpulan atau alternatif solusi.
Dalam kecakapan berpikir analisis-sintesis menggunakan kata analisis, mengurai, membagi, menginspeksi, survey, membedakan, menyusun daftar, menggambarkan hubungan, merumuskan kesimpulan,dsb.
Contoh pertanyaan:
Bagian mana yang menurut Anda paling menentukan hasil….?
Bagimana hubungannya sehingga hal itu berpengaruh…?
Mengapa anda pikir bahwa tema itu menjadi faktor utama…?
Motif utama ada pada pernyatan mana?
Perhatikan pernyataan di atas, mana yang masuk dalam kategori…?
Skema mana yang paling sesuai dengan pernyataan di atas?
Perhatikan tabel, bagian mana yang paling penting untuk mendapat perhatian?
Bagaimana hubungan antara…….dengan ,,,,,,?
Dapatkan Anda dapat membedakan antara….dengan ,,,,?
Apakah antara….dengan …..menunjkan fungsi yang berbeda?
Level 3:
Aplikasi – pada level ini soal menguji kemampuan memecahkan masalah melalui penerapan ilmu pengetahuan, teori, pnsip, prosedur dengan menggunakan fakta, data, informasi, dan berbagai teknik dalam berbagai kondisi yang berbeda.
Kata kunci yang dalam keterampilan ini meliputi; menerapkan, membangun, memilih, menyusun, mengembangkan, mengorganisasikan, mengaplikasikan, mencoba…., merencanakan untuk …., menyeleksi, memecahkan,,,, membuat model, dan mengidentifikasi berdasarkan….
Contoh pertanyaan;
Contoh mana yang dapat Anda pilih……dari sejumlah alternatif berikut ?
Bagaimana anda memecahkan masalah ……..dengan menggunakan pengetahuan yang telah Anda peroleh?
Bagaimana mengintegrasikan …….agar lebih mudah dipahami?
Cara mana yang Anda gurnakan agar materi itu lebih mudah dipahami?
Bagaimana cara mengembangkan keterampilan …….agar rencana lebih mudah diterapkan. ?
Apa hasilnya jika anda menerapkan……… ?
Penggunaan teori mana yang menurut Anda paling efisien . . . ?
Elemen apa yang akan anda tambahkan untuk mendapat hasil terbaik?
Penggunaan informasi yang mana yan gpaling sesuai untuk menunjukkan bahwa tindakan itu perlu segera?
Pertanyaan seperti apa jika dalam interview . . . ?
Level 2: Memahami
Pada level ini soal menguji kecakapan berpikir sehingga seseorang dapat menjelaskan, membandingkan, membedakan, menterjemahkan, menafsirkan, mendeskripsikan, mengilustrasikan konsep atau ide.
Contoh pertanyaan:
Yang mana pengelompokkan …… yang paling tepat?
Apa beda antara ….dengan ……?
Penafsiran yang paling sesuai dari data itu?
Apa ciri pembeda yang palinga kontras antara….dengan ,,,,,?
Pernyatan yang paling sesuai dengan …. adalah…?
Apa masalah utama dalam pernyataan di atas?
Pernyataan mana yang paling mendukung pernyataan di atas?
Dapatkah anda menjelaskan apa yang sesungguhnya yang terjadi?
Dapatkan Anda pilih pernyatan mana sebenarnya yang sebaiknya Anda pilih?
Pertanyaan mana yang paling tepat untuk merumuskan masalah dalam pernyatan di atas …?
Bentuk ringkasan mana yang paling sesuai . . . ?
Level 1: Mengingat
Pada level ini menguji kemampuan untuk menyatakan ulang materi yang dipelajari sebelumnya, mengingat kembali definisi, fakta, pernyataan, atau konsep dasar dengan mengandalkan daya ingat.
Contoh pertanyaan:
Apakah …..?
Bagaimana prinsipnya
Berapa banyak syarat yang Anda ingat
Kapan itu dimulai…?
Berikut Contoh Soal C6
Uji kompetensi manajemen bagi kepala sekolah
untuk menguji kecakapan berpikir menentukan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya sehingga pekerjaan itu menjadi model pembaharuan yang akan dilakukannya.
Bapak X memimpin sekolah di desa yang berjarak 7 kilometer dari ibu kota kecamatan. Tidak semua lulusan dari sekolahnya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagian besar lulusan mencari nafkah di kota-kota besar. Karena itu, Bapak X selalu berusaha mengarahkan guru di sekolahnya agar mengajar dengan penuh keihlasan untuk membekali siswanya dengan pengetahuan sama dengan murid di perkotaan. “Kita gunakan sumber belajar yang sama”, begitulah yang sering dia katakan.
Lain lagi dengan Ibu Y, ia menjadi kepala sekolah di pusat kota, berjarak 2 kilometer saja dari kantor gubernur. Di sekolahnya belajarlah anak-anak terpandai di kotanya. Harapan kepala sekolah dan guru-guru pada sekolah ini sangat tinggi. Dalam dua tahun terakhir mereka berjuang membantu siswanya agar dapat meraih juara matermatika dalam olimpiade tingkat nasional, namun prestasi yang sekolah dambakan belum dapat mereka raih.
Strategi pembaharuan yang paling penting yang dapat Saudara rekomendasikan kepada kedua kepala sekolah sesuai dengan prinsip pencapaian standar dalam mewujudkan cita-citanya ialah…..
A. menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang meliputi kegiatan pemenuhan delapan standar nasional pendidikan dengan berlandaskan pencapaian program pada tahun sebelumnya.
B. menentukan tujuan RKAS dengan indikator target pencapaian yang terukur, meenggunakan instrumen pengukuran, dan mengolah data yang terhimpun untuk memastikan proses belajar dan hasil belajar memenuhi target.
C. mengembangkan visi-misi sekolah yang dirumuskan bersama oleh seluruh pemangku kepentingan serta hasilnya disosialisasikan sehingga seluruh kegiatan pembaharuan yang sekolah laksanakan mengarah pada pencpaian visi-misi.
D. merencanakan dan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi dan potensi dirinya sehingga dapat beradaptasi dengan tantangan kehidupan yang nyata pada lingkungannya.
Analsis soal:
Pengetahuan yang perlu seorang kepala sekolah adalah menguasai cara memenuhi standar yaitu menetapkan target pada tiap indikator pencapaian tujuan dan mengukur pencapaian target. Untuk mengukur pencapaian, kepala sekolah wajib memiliki instrumen dan menggunakan instrumen pengukuran. Daya analisis dua kasus yang sama-sama memiliki target yang berbeda menguji kecakapan berpikir untuk mengenali fakta, menganalisis kesamaan dan perbedaan, menarik kesimpulan, dan menerapkan konsep dalam pelaksanaan tugas. Kompleksitas berpikir yang ditunjukkan mendapat tantangan untuk memiliki jawaban yang paling sesuai dari kasus yang berbeda.
Uji kompetensi pedagogik untuk guru:
Model berpikir level 5, mempertimbangkan opini yang paling sesuai
Kasus:
Guru X guru mata pelajaran matematika. Hasil ulangan yang terakhir pada mata pelajarannya tidak mencapai target yang ia harapkan, hanya 50% siswa memenuhi KKM enam dengan nilai tertinggi 8 yang diperoleh Sumarni. Siswa pada kelompok bawah mendapatkan nilai sangat rendah yaitu rata-rata nilai tiga. Guru X kecewa karena ia telah berusaha keras mengajar dengan baik, menyediakan alat peraga, memberikan latihan soal berulang-ulang. Kasus hasil ulangan rendah bukan hanya terjadi kali ini. Karenanya, ia menyalurkan kekesalnya dengan menghabiskan satu jam pelajaran pada minggu berikutnya mengajarkan bagaimana belajar matematika.Ia memuji keberhasilan Sumarni. Sementara para siswa lain berpikir wajar saja Sumarni mendapatkan nilai setinggi karena ia anak pandai, anak pejabat di daerahnya, lagi pula apa yang kurang dari Sumarni orang kaya. Pada pertemuan itu, guru selanjutnya menerangkani materi yang belum siswa kuasai dan menilai hasil belajar, namun ia makin kecewa karena hasilnya tidak berbeda dari sebelumnya. Perlu kita ketahui bahwa Guru X tidak memperhatikan para siswa yang mendapat kesulitan itu duduk di baris belakang. Mereka tidak menyukai pelajaran matematika, mereka biasa ngobrol. Satu orang yang selalu duduk di belakang , Anto tidak dapat membaca tulisan guru X di papan tulis karena kemampuan matanya yang kurang. Sementara yang lain tidak terbantu belajar oleh orang tuanya karena para orang tua tidak menguasai matematika.
Jika Saudara menganalisis kasus Guru X dari sisi pedagogik, masalah utama apa yang menyebabkan banyak siswa tidak memahami matematika dan solusi apa yang sebaiknya guru X pilih?
Option A : Masalah guru X terlalu fokus pada cara mempersiapkan materi pelajaran, sementara memperhatikan fisik, motivasi, latar belakang ekonomi, bahkan kultur yang melatari kehidupan siswa kurang diperhatikannya. Jika saya guru X, selain menguasai materi pelajaran saya akan memperhatikan kondisi fisik siswa, tipe belajarnya, membangun motivasinya, memperhatikan kondisi ekonominya, latar belakang kebisaan orang tuanya, dan menggunakan pengetahuan tentang siswa untuk mengatur tempat duduk dalam kelas, mengembangkan kerja sama dalam kelas, meningkatkan semangat belajar sehingga saya akan menggunakan pengetahuan tentang siswa untuk membangun prestasi belajarnya.
Option B. Masalah guru X adalah kurang menguasai materi dan cara menyampaikan materi pelajaran sehingga tidak dapat membantu siswa kurang mampu meningkatkan penguasaan matematika. Jika saya guru X, seharusnya guru itu lebih memperhatikan siswa seperti Anto, memberikan latihan yang lebih banyak lagi, memberikan les matematika pada sore hari, memeriksa kecakapan setiap individu, meberikan PR yang disesuikan dengan kemampuan siswa.
Option C. Masalah guru X adalah kurang perhatian pengembangan motivasi belajar secara merata, kurang memahami potensi diri siswa, kurang memahami keadaan siswa, ia juga kurang dapat menggunakan pengetahuan tentang siswa untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Solusi yang dipilih adalah meningkatkan pengetahuan tentang fisik siswa, motivasi siswa belajar matematika, latar belakang budaya, kehidupan keluarga, dan kebiasaan hidupnya untuk membantu siswa meningkatkan prestasi dalam pelajaran matematika.
Analisis soal:
Prinsip pedagogik dalam kasus ini adalah guru yang ideal adalah yang dapat menggunakan pengetahuan tentang berbagai karakteristik siswa dalam menerapkan strategi pembelajaran sehingga pengetahuan yang guru miliki guru gunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan prinsip itu maka keseuaian pernyataan dengan opini adalah A, C, B.
Uji kompetensi penguasaan teori belajar:
Prinsip: Guru menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Model level berpikir analisis:
Kasus
Guru Y mengetahui bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan atau prilaku karena pengalaman. Oleh karena itu, belajar bukan hanya sekedar menyerap informasi melalui mendengarkan, tetapi bagaimana seseorang terlibat langsung dalam pengalaman merupakan prinsip yang penting. Berdasarkan prinsip tersebut guru Y belajar merupakan perubahan tingkah laku sehingga hasil belajar adalah sesuatu yang dapat diamati dengan indra manusia langsung yang tertuangkan dalam tingkah laku. Guru mendorong siswa melakukan aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap. Karena itu, ia berusaha memberikan menyampaikan materi pelajran baru selalu dalam konteksnya, mengamati fenomena lingkungan secara langsung sehingga membentuk pengalaman baru dalam keadaan yang sesungguhnya.
Pada kasus di atas guru Y menerapkan prinsip-prinsip teori belajar
A. behaviorisme karena belajar guru menerapkan prinsip adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman untuk mengembangkan interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus dibangun guru agar siswa memberikan respon adalah aktivitas siswa dalam mengeksplorasi pengetahuan baru.
B. kognitivisme karena guru mengembangkan siswa mengembangkan pengetahuan melalui pengalaman melakukan eksperimen dengan obyek fisik dan ditunjang dengan interaksi dengan teman dalam kelas.
C. konstruktivisme karena guru mendorong siwa menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru, menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan masalah dengan cara mengembangkan ide-idenya
Kesesuaian jawaban : B, A, C
Referensi:
http://www.sekolahdasar.net/2011/03/teori-belajar-behavioristik-kognitif.html#ixzz21rpNpZ00
http://www.hilman.web.id/posting/kat/14/design.htm2) http://www. brainstorming.co.uk/tutorials/creativethinking.html,
http://www.palgrave.com/skills4study/studyskills/thinking/creative.asp
http://strategimanajemen.net/2009/12/21/4-pilar-creative-thinking-skills
COMMENTS