Yogyakarta --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh tidak henti-hentinya menekankan tentang penti...

Yogyakarta
--- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh tidak
henti-hentinya menekankan tentang pentingnya membangun karakter anak
didik dan juga karakter bangsa Indonesia melalui pendidikan karakter.
Begitu juga dalam acara pagelaran wayang orang di alun-alun selatan
kraton Yogyakarta, Sabtu (1/12), Mendikbud sekali lagi menegaskan
pentingnya Bangsa Indonesia memiliki karakter positif, karena karakter
tersebut sangat dibutuhkan untuk menuju bangsa yang bermartabat.
Mendikbud juga menekankan peran pendidikan yang sangat vital dalam
membangun karakter positif bangsa Indonesia.
Mendikbud mengibaratkan, seseorang yang kehilangan
karakter persis sama seperti hewan-hewan seperti dunia sirkus. Sirkus
adalah contoh sederhana tentang hilangnya karakter seseorang, ujar
Menteri Nuh. Singa yg harusnya sangat galak, tetapi dalam dunia sirkus
ia sangat jinak. "Menarik memang, tapi itu hanya lelucon, bukan dunia
nyata, begitu juga suatu bangsa yang kehilangan karakter," ujar Mantar
Rektor ITS tersebut. Bangsa yg kehilangan karakter itu menarik, tetapi
hanya dalam kehidupan lelucon, padahal kita hidup dalam kehidupan nyata,
kata Mendikbud. "Oleh karena itu kita harus membangun karakter mulai
dari diri kita," ujarnya menambahkan.
Karakter yang sangat penting dimiliki anak didik,
dan juga masyarakat Indonesia adalah kejujuran, ujar Menteri Nuh. Dari
karakter jujur ini, akan tumbuh karakter-karakter positif yang lain.
Dalam beberapa kesempatan yang lain, Mendikbud sering mencontohkan
karakter jujur ini dengan menceritakan kisah hidup tokoh dunia Islam
yaitu Syeikh Abdul Qadir Aljaelani, yang dikenal sangat jujur.
Dalam kesempatan pagelaran wayang orang di
Yogyakarta tersebut, Nuh juga menegaskan pentingnya peran pendidikan
dalam membangun karakter bangsa. Pendidikan yang sedang dikembangkan di
Indonesia tidak hanya bertujuan menjadikan peserta didik pintar secara
intelektual, namun juga memiliki karakter yang positif. "Meskipun
seseorang sangat pintar, tapi kalau kelakuannya tidak baik, berarti
pendidikannya belum berhasil," ujar Mendikbud ketika berperan sebagai
tokoh Semar dalam pagelaran wayang tersebut. Oleh karena itu Mendikbud
mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pendidikan karakter, dengan
keteladanan dan menciptakan karakter positif mulai dari lingkungan
keluarga. (NW)
Sumber: http://kemdikbud.go.id
COMMENTS